Sejak dua pekan terakhir ini, warga desa Prunggahan Kulon, Tuban, Jawa Timur terpaksa memakan gaplek dan nasi aking. penyebabnya mereka tidak mampu membeli kebutuhan pokok yang harganya makin tinggi.

Padi di sawah dan tanaman di ladang mereka juga mati karena kekeringan yang berkepanjangan. bagi warga desa itu, gaplek dan nasi aking adalah satu-satunya pilihan karena mereka tak mampu lagi membeli beras.

Saat ini harga beras mencapai Rp 5.500,- per liter, sedangkan harga nasi aking hanya Rp 2.000,- per kilogram.

Nasi aking adalah nasi sisa yang dikeringkan. biasanya nasi aking di manfaatkan untuk makanan ternak seperti bebek dan ayam. dalam keadaan terpaksa, nasi aking juga menjadi makanan manusia.

Namun nasi aking yang akan dimakan itu harus diolah dan dimasak terlebih dahulu, lalu untuk menghilangkan bau, nasi aking dipisahkan dari kotoran yang menempelnya. kemudian, nasi itu dicuci dan dijemur. serta untuk mengurangi rasa asam akibat jamur, nasi aking di beri kunyit.


0 komentar:

About